FEBI UIN Raden Intan Lampung – November 2018
Kuliah Umum dilaksanakan pada hari Senin, 26 November 2018 di Gedung Serba Guna Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Kuliah umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Tahun 2018 mengusung tema “Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah”. Adapun maksud diadakannya kuliah umum ini ialah sebagai tradisi akademik yang dilaksanakan tiap tahunnya untuk mahasiswa baru FEBI. Bertindak sebagai Narasumber, hadir Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Lampung, Bapak R. Eko Adi Irianto, dan dimoderatori oleh Ibu Erike Anggraeni, M.E.Sy., D.B.A. (Dosen FEBI).
Kuliah umum dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung, yang diwakili oleh Dekan FEBI, Dr. Moh. Bahruddin, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia yang selalu konsisten dalam melaksanakan kerjasama yang berkaitan dengan bidang keilmuan Ekonomi dan Bisnis Islam dengan FEBI UIN Raden Intan Lampung. Selain itu, beliau juga sangat berterimakasih kepada Narasumber yang telah hadir untuk kesuksesan acara yang dimaksud.
Kuliah umum yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru FEBI Angkatan 2018 ini berjalan dengan sukses dan sangat kondusif. Antusias sangat ditunjukkan oleh para mahasiswa dalam mengikuti kuliah umum ini. Salah satu mahasiswa FEBI, Marisa misalnya. Ia mengaku sangat bangga bisa mengikuti kuliah umum tahun ini. “Saya sebagai mahasiswa FEBI, sangat bersyukur dan bangga bisa mengikuti kegiatan ini, Saya sangat antusias untuk menimba ilmu dari Bank Indonesia, semoga ini akan menjadi pembuka wawasan saya dalam memahami dunia ekonomi dan keuangan syariah yang sebelumnya belum saya ketahui.” terangnya.
Narasumber dalam paparan materinya menyampaikan bahwa peran Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terdiri atas 3 (tiga) poin besar, yaitu “AIR”. “A” yaitu akselerator, artinya Bank Indonesia berkoordinasi dengan berbagai stakholder dalam rangka mendorong percepatan program ekonomi syariah antara lain Halal Value Chain, formulasi kurikulum ekonomi syatiah, dan public campaign di daerah, nasional, dan internasional. “I” yaitu inisiator, artinya memprakarsai inovasi program pengembangan ekonomi syariah antara lain pengembangan Islamic Social Finance (Zakat core principal dan Wakaf core principal), pengembangan sistem informasi AISWAF, pemberdayaan ekonomi pesantren, dan pengembangan model sukuk. “R” yaitu regulator, artinya merumuskan dan menerbitkan ketentuan sesuai kewenangan Bank Indonesia antara lain penerbitan ketentuan PLJPS, GWM Syariah, Instrumen Makropudensial Syariah, dan pengembangan instrumen (a.l PUAS SIMA, Repo Syariah, Hedging Syariah, Sukuk BI, dan NSD Syariah). “Mengingat ekonomi syariah dan industri halal sudah menjadi isu global, maka Bank Indonesia berkewajiban untuk menentukan kebijakan-kebijakan strategis dalam hal merealisasikan program “AIR” tersebut.” terang beliau.
Sementara itu, Dekan FEBI, Dr. Moh. Bahruddin, M.Ag. ketika menyampaikan sambutan juga mengatakan bahwa kuliah umum merupakan tradisi akademik yang lazim dilaksanakan di perguruan tinggi untuk memulai perkuliahan tahun akademik baru dan diperuntukkan kepada mahasiswa baru, tak terkecuali dengan FEBI. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi rasa optimisme mahasiswa dalam menempuh studi sesuai dengan bidang keilmuan, dalam konteks ini yaitu bidang keilmuan Ekonomi dan Bisnis Islam. Tahun Akademik 2018/2019 ini, FEBI menghadirkan narasumber yaitu Bank Indonesia. Hal ini terkait dengan tema kuliah umum kali ini seperti yang sudah diungkap tersebut di atas.
Selain itu, Dekan FEBI juga menambahkan bahwa sebagai fakultas yang memiliki distinksi pada Ekonomi dan Bisnis Islam, tentu Sivitas Akademika FEBI UIN Raden Intan Lampung ingin mengetahui lebih dalam lagi bagaimana implementasi peran dan fungsi Bank Indonesia pada umumnya dan secara spesifik dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. “Harapan kita, materi yang disampaikan narasumber kuliah umum kali ini akan menjadi stimulan, pencerahan, dan tentu menambah wawasan kita semua.” tambah beliau.
(DS)